Langsung ke konten utama

Ingin Sekali Beli Domain Untuk Blog Ini, Tapi...

Ini adalah artikel ke-6 di blog ini. Belum banyak yang bisa saya bagikan dan saya pun terkadang masih bingung akan menuliskan apa. Untuk saat ini, yang terpikir adalah sebuah harapan semoga di masa depan blog ini pun bisa memiliki nama domainnya sendiri.

Sebenarnya menggunakan blog sub-domain seperti yang anda lihat saat ini tidak salah. Tapi yang namanya gratisan, harus rela dengan adanya embel-embel blogspot di belakangnya karena platform Blogger ini memang mengharuskan demikian. Coba ada yang gratisan untuk tanpa harus beli nama domain tapi bisa memiliki blog tanpa ada lagi ekstensi sub-domain dibelakangnya, seru kali ya.


Tapi hal itu mungkin akan merugikan pihak Google sendiri. Gila aja ya dikasih nama domain blog yang gratisan. Yang ada sekarang saja sudah harus disyukuri karena hanya dengan modal email, saya sudah bisa memiliki blog dan tanpa harus memiliki pengetahuan mengenai website. Hanya beberapa menit saat mulai daftar, saya sudah bisa memiliki media online sendiri.

Tapi namanya juga mimpi, tidak ada larangan juga sepertinya kalau saya berangan-angan akan mendapatkan domain blog gratis.

Keinginan saya untuk memiliki nama domain tersendiri ini sebenarnya alasannya sangat sederhana sekaligus sedikit berlebihan. Loh kok bisa? Ya terang saja, pikiran saya mengatakan bahwa kalau mempu memiliki nama domain blog sendiri, maka hal itu akan terlihat keren.

Pokoknya itu tok. Entah kerennya dari sisi mana, yang jelas keren saja kalau tidak ada blogspot.com-nya.

Tapi yang namanya keinginan, memang sudah seharusnya ada usaha untuk mewujudkannya. Meskipun saya akui mungkin saya ini terlalu bermental gratisan, tapi siapa tahu saya memang bisa mendapatkannya tanpa harus mengeluarkan biaya. Hehehe.

Beli nama domain blog itu sebenarnya tidaklah mahal jika dipikir awalnya. Bahkan dari artikel yang pernah saya baca, dengan modal Rp. 100.000,- saya sudah bisa mendapatkannya. Hanya saja, untuk saat ini uang sejumlah itu masih cukup berat untuk saya keluarkan karena memang masih ada prioritas lain mengenai pemenuhan kebutuhan saya sendiri alias uang saya tidak banyak. Wakakakakakaka.

Dan kalaupun saya memang memiliki sedikit kelebihan dana, saya juga masih dilanda kebingungan mengenai manfaat apa yang bisa saya dapatkan dengan mengeluarkan uang sejumlah itu. Kalau sekedar ingin tetap menulis online, sepertinya menggunakan domain gratisan seperti yang saya gunakan saat ini sepertinya sudah cukup. Tidak harus membeli nama domain.

Saya bisa saja menabung atau mengurangi kebutuhan tertentu saya dan hasilnya saya belikan nama domain, tapi karena saya belum begitu paham mengenai manfaat apa yang bisa saya dapatkan, akhirnya saya sepertinya harus mulai tetap membiasakan diri menggunakan yang saya miliki saat ini.

Banyak juga yang mengatakan bahwa jika seorang blogger memiliki nama domain untuk blognya, maka hal itu bisa juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan meningkatkan personal brand-nya. Tapi sepertinya bukan hal itu yang saya butuhkan saat ini.

Tapi biarlah keinginan ini saya tahan dulu sejenak dan mulai memikirkannya dengan matang. Drama banget ya. Soalnya, mengeluarkan dana untuk membeli sesuatu itu harus saya pikirkan juga bagaimana pengembalian modalnya. Apalagi kalau dananya itu hasil menabung sendiri, maka saya harus cukup bijak untuk mengeluarkannya.

100ribu untuk membeli domain blog itu memang bukanlah jumlah uang yang banyak. Bahkan sebenarnya hampir setiap orang mampu untuk memilikinya. Tapi tetap saja, saya tidak tahu bagaimana akan mengembalikan modalnya.

Mau jualan di blog ini, saya bingung harus jual produk apa. Mau menawarkan jasa juga, saya tidak tahu skill yang bisa saya jual apa. Jadi yah begini saja dulu. Biarkan nama domain menjadi target di masa depan saja. Jika bisa dimiliki ya Alhamdulillah, jika tidak, juga tidak apa-apa. Mohon tanggapannya jika berkenan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribetnya Pakaian yang Warnanya Luntur Ketika Dicuci

Saya tidak tahu apakah akan menuliskan cerita apalagi setelah baru saja menerbitkan artikel mengenai alasan saya tidak menggunakan gambar di semua postingan artikel blog ini . Ketika mulai berpikir dan mencari ide lagi selama beberapa menit, akhirnya pikiran saya tertuju pada bagaimana ribetnya saya mencuci pakaian yang warnanya kerap luntur ketika dibersihkan. Apalagi ketika melihat kategori atau label blog ini yang salah satunya adalah tentang kegiatan Keseharian  yang meskipun harus saya akui bahwa tidak saya update setiap hari. Maka langsung saja terpikirkan mengenai kegiatan saya dalam hal cuci-mencuci pakaian ini. Saat saya membeli sebuah pakaian, entah itu baju maupun celana, saya biasanya sering menanyakan kepada si penjual apakah pakaian tersebut akan luntur ketika dicuci atau tidak. Maksud pertanyaan tersebut pasti sudah kalian ketahui kan?

Kenapa Tidak Akan Ada Gambar di Semua Postingan Blog Ini?

Hal sahabat semuanya, kembali lagi saya akan menuliskan tentang apa yang ada dalam pikiran saya kali ini terkait dengan rencana pengembangan blog ini kedepannya. Yaitu mengenai penggunaan gambar yang tidak akan ada pada postingan tulisan apapun dalam blog ini. Bagi saya, hal ini perlu saya tegaskan dan sampaikan kepada para pembaca dan pengunjung blog ini sekalian jika kedepannya anda akan menemukan pertanyaan terkait hal ini. Saya pribadi sebagai penulis dan pengelola blog ini memang berencana untuk tidak menggunakan gambar satu pun untuk kepentingan apapun terkait blog ini. Terutama sekali pada semua postingan artikel yang sudah ada dan yang akan dipblikasikan seterusnya.

Ingin Tetap Menulis Tapi Bingung Mau Bahas Apa

Dari yang saya perhatikan pada blog ini, ternyata baru ada 11 tulisan yang saya publikasi. Tulisan pertama yang saya buat pada tanggal 20 bulan Maret 2019 yang lalu menandakan bahwa saya bukanlah penulis yang produktif. Bahkan, sepertinya terlalu ketinggian jika saya menganggap bahwa diri saya adalah seorang blogger atau penulis. Masih terlalu jauh untuk itu karena lambatnya produktivitas dan usaha yang saya kerahkan serta sepertinya menandakan bahwa masih banyak yang harus saya pelajari dan kurangnya kreativitas saya dalam membangun ide dalam dunia literasi online.