Langsung ke konten utama

Seringkali, Memiliki Gaji Besar Juga Beresiko Besar

Hal apa di dunia ini yang tidak beresiko? Bermain air saja yah resikonya basah. Kalau kelamaan bisa jadi nanti akan demam. Begitu juga dalam dunia kerja, memiliki gaji yang terbilang besar, juga bisa jadi karena resikonya besar.

Kalau urusan tanggung jawab, mereka yang bergaji besar rata-rata adalah pekerja yang menanggung resiko paling besar juga.

Beberapa malam yang lalu, saya cukup lama berbincang dengan teman saya yang bekerja di bidang kesehatan melalui program pemerintah di daerah pedalaman Papua.


Ketika saya tanyakan gajinya yang memasukkan proposal dengan ijazah setara S1, ia mengatakan bahwa kisaran gaji yang didapatkannya adalah 7 jutaan rupiah.

Sebagai lulusan baru sebagaimana teman saya ini, kisaran gaji tersebut tentu saja sangatlah besar. Bahkan kalau bekerja di perkotaan, gaji tersebut hampir setara gaji seorang menejer di perusahaan kecil yang harus diperoleh secara bertahap bahkan membutuhkan waktu tahunan.

Tapi itulah rejeki teman saya tadi. Belum lama lulus dan gajinya memang demikian sesuai penuturannya kepada saya.

Ia bekerja sebagai salah satu bidan di daerah terpencil di Jayapura. Kalau tidak salah ingat, sepertinya ia mengikuti program pemerintah yang bernama Nusantara Sehat khusus daerah terpencil dan tertinggal. Waktu itu, penemapatannya memang hanya di Papua saja, jadi tidak ada daerah lain yang bisa dipilihnya.

Bagi saya, tentu saja gaji tersebut sangatlah besar. Apalagi nilainya hampir 2 kali lipat gaji saya sendiri.

Belum lagi, tinggal di daerah terpencil seperti itu sepertinya akan banyak menghemat uang. Memangnya mau belanja apa di daerah pedalaman selain kebutuhan harian? Untuk transfer uang saja, bank terdekat harus diseberangi dshulu. Jadi akan semakin banyak peluang untuk menabung uang dari gaji tersebut.

Menariknya, ia juga mengatakan bahwa pekerjaannya tersebut juga sangatlah beresiko. Meskipun dengan nada bercanda, ia menuturkan bahwa tidak ada pengamanan sama sekali bagi para pekerja. Mereka benar-benar menjaga dan mengamankan diri mereka sendiri dengan caranya masing-masing.

Bukannya apa-apa, rekan kerjanya yang pulang hanya dengan membawa nama sudah pernah ada. Jadi, gaji tersebut benar-benar bertaruh nyawa untuk mendapatkannya.

Tapi, tidak berarti bahwa daerah pedalaman di papua itu rawan dan mengancam. Harus diakui bahwa dimana-mana, orang dengan perilaku yang buruk itu selalu ada. Di kota maupun di daerah terpencil, selalu ada oknum yang menjadi penjahat dengan berbagai alasan.

Berdasarkan pengalaman teman saya ini, saya jadi sedikit mensyukuri gaji saya yang mungkin tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang bisa didapatkan teman saya ini. Setidaknya, saya benar-benar menikmatinya dengan resiko mempertaruhkan nyawa yang sangat sedikit untuk mendapatkannya.

Saya juga jadi berpikir bahwa jika suatu saat akan mengajukan kenaikan gaji, saya harus tahu dulu tanggung jawab dan resikonya terjadap pekerjaan saya apakah saya bisa menanggungnya atau justru menjadi orang yang sangat tidak bertanggung jawab. Mohon doanya agar saya, teman saya, semua keluarga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribetnya Pakaian yang Warnanya Luntur Ketika Dicuci

Saya tidak tahu apakah akan menuliskan cerita apalagi setelah baru saja menerbitkan artikel mengenai alasan saya tidak menggunakan gambar di semua postingan artikel blog ini . Ketika mulai berpikir dan mencari ide lagi selama beberapa menit, akhirnya pikiran saya tertuju pada bagaimana ribetnya saya mencuci pakaian yang warnanya kerap luntur ketika dibersihkan. Apalagi ketika melihat kategori atau label blog ini yang salah satunya adalah tentang kegiatan Keseharian  yang meskipun harus saya akui bahwa tidak saya update setiap hari. Maka langsung saja terpikirkan mengenai kegiatan saya dalam hal cuci-mencuci pakaian ini. Saat saya membeli sebuah pakaian, entah itu baju maupun celana, saya biasanya sering menanyakan kepada si penjual apakah pakaian tersebut akan luntur ketika dicuci atau tidak. Maksud pertanyaan tersebut pasti sudah kalian ketahui kan?

Kenapa Tidak Akan Ada Gambar di Semua Postingan Blog Ini?

Hal sahabat semuanya, kembali lagi saya akan menuliskan tentang apa yang ada dalam pikiran saya kali ini terkait dengan rencana pengembangan blog ini kedepannya. Yaitu mengenai penggunaan gambar yang tidak akan ada pada postingan tulisan apapun dalam blog ini. Bagi saya, hal ini perlu saya tegaskan dan sampaikan kepada para pembaca dan pengunjung blog ini sekalian jika kedepannya anda akan menemukan pertanyaan terkait hal ini. Saya pribadi sebagai penulis dan pengelola blog ini memang berencana untuk tidak menggunakan gambar satu pun untuk kepentingan apapun terkait blog ini. Terutama sekali pada semua postingan artikel yang sudah ada dan yang akan dipblikasikan seterusnya.

Ingin Tetap Menulis Tapi Bingung Mau Bahas Apa

Dari yang saya perhatikan pada blog ini, ternyata baru ada 11 tulisan yang saya publikasi. Tulisan pertama yang saya buat pada tanggal 20 bulan Maret 2019 yang lalu menandakan bahwa saya bukanlah penulis yang produktif. Bahkan, sepertinya terlalu ketinggian jika saya menganggap bahwa diri saya adalah seorang blogger atau penulis. Masih terlalu jauh untuk itu karena lambatnya produktivitas dan usaha yang saya kerahkan serta sepertinya menandakan bahwa masih banyak yang harus saya pelajari dan kurangnya kreativitas saya dalam membangun ide dalam dunia literasi online.