Saya BUKAN PAKAR ASMARA! Tapi, saya juga pernah melewati masa-masa sulit dan bagaimana sakitnya patah hati ketika orang yang kita harapkan bisa menjadi pasangan hidup harus rela banting setir dengan memilih orang lain.
Karena pengalaman tersebutlah maka saya ingin berbagai dengan harapan semoga bisa sedikit meredakan kegalauan siapapun yang menemukan tulisan ini.
Mungkin jika kamu sedang patah hati dan melakukan apa yang akan saya sarankan, tidak akan langsung hilang patah hatinya begitu saja. Tapi insyaallah akan secara perlahan-lahan mereda dalam waktu yang cukup cepat ketimbang harus merenungi nasib terus-menerus.
Karena pengalaman tersebutlah maka saya ingin berbagai dengan harapan semoga bisa sedikit meredakan kegalauan siapapun yang menemukan tulisan ini.
Mungkin jika kamu sedang patah hati dan melakukan apa yang akan saya sarankan, tidak akan langsung hilang patah hatinya begitu saja. Tapi insyaallah akan secara perlahan-lahan mereda dalam waktu yang cukup cepat ketimbang harus merenungi nasib terus-menerus.
Tips buat orang yang sedang patah hati dari saya yang juga pernah mengalami hal yang sama
Waktu saya patah hati dahulu, yang ada di pikiran saya mengani mantan terlaknat tersebut adalah yang baik-baiknya saja. Saya memikirkan bagaimana indahnya momen ketika bersamanya yang telah kami lewati.
Disisi lain, kita tahu bahwa kita telah ditinggalkan.
Jadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuang jauh-jauh pikiran yang berhubungan dengan kenangan tersebut. Karena sudah tidak ada gunanya lagi.
Tapi yah jangan juga kemudian membencinya. Karena hal itu dikhawatirkan nantinya kamu malah menjadi pribadi yang pendendam dan itu tidak baik bagi diri kamu sendiri dan masa depanmu.
Untuk bisa membuang pikiran indah tersebut, hal yang wajib kamu lakukan adalah sibuk mengerjakan sesuatu yang bisa mengalihkan pikiran kamu sendiri. Kalau cuma duduk-duduk saja dan malah melamun, saya rasa tidak akan sangat membantu.
Jadi, berdirilah!
Kalau ada piring yang belum dicuci di dapur, langsung berinisiatif untuk membersihkannya tanpa harus menunggu diperintah oleh ibu kamu sendiri. Ambil pel dan bersihkan lantai, cuci pakaian kotormu, baca buku yang belum sempat kamu selesaikan, keluar dari rumah dan lakukan hobi kamu yang membuatmu bisa bahagia, temui teman-temanmu, bersilaturahmi ke keluargamu yang sudah agak lama kamu tidak menginjak rumahnya.
Apapun.
Banyak sekali hal positif yang bisa kamu lakukan selama kamu tidak membatasi diri. Apalagi jika itu adalah hal yang bermanfaat. Maka lakukan saja!
Semakin lama kamu sibuk dengan berbagai kesibukan barumu, semakin kamu tidak akan sadar bahwa ternyata kamu sedang patah hati.
Dekati Tuhanmu dalam shalat, sedekah atau apapun dan itu bisa sangat baik sekali untuk dilakukan.
Intinya, kamu melakukan aktivitas yang kalau bisa menguras energi. Kalau capek, yah istirahat dan tidur. Dengan begitu, akan semakin sedikit waktu yang kamu miliki untuk mengenang mantanmu tersebut.
Boleh percaya atau tidak. Namun sangat masuk akal kan bahwa mengalihkan pikiran kita ke hal yang lainnya akan membuat kegalauan menjadi tidak terhiraukan.
Beda lagi ceritanya jika kamu hanya berdiam diri di dalam kamar atau rumah dan menolak diri untuk kemana-mana. Yang awalnya sakit hatinya biasa saja nanti malah berujung stress. Jangan!
Ingatlah bahwa kamu itu memiliki masa depan. Masih ada ibu dan bapak yang harus kamu buat bangga di kemudian hari, masih ada target pencapaian hidup yang masih harus kamu kejar, adik-adik yang harus kamu berikan contoh yang baik dan sebagainya.
Mereka semua membutuhkanmu!
Memang apa gunanya memikirkan dia yang sudah pergi dengan sendirinya?
Dapat uang juga tidak, memotivasi untuk lebih baik lagi juga tidak. Gak ada gunanya kan? Tenggelam dalam rasa patah hati, se-pahit apapun itu seharusnya bukanlah pilihan yang harus kamu jalani!
Karena di akhir hari, kamu juga sama dengan manusia lainnya, punya kesempatana yang sama untuk merasakan hidup yang bahagia. Tetap semangat ya!
Komentar
Posting Komentar